Contoh Esai : Penyebab dan Solusi Kekerasan Seksual pada Anak


Penyebab dan Solusi Kekerasan Seksual pada Anak yang Mengancam Masa Depan Indonesia


Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, dengan luas wilayah sekitar 1,905 juta km persegi. Indonesia juga merupakan negara yang memiliki 17.504 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan memiliki 1.128 suku yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Serta  dengan  sumber daya alam yang melimpah ruah yang siap untuk dikelola. Sementara itu, menurut  pasal 1 ayat 1 UU No 23 Tahun 2002 tentang peradilan anak, “anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan”. Jadi, keterkaitan antara anak-anak dan Indonesia adalah anak-anak sebagai bibit penerus bangsa Indonesia, yang akan menjaga dan mengembangkan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini. Namun, apa jadinya sebuah negara jika anak-anak dalam negara tersebut sering mendapat kekerasan, salah satunya adalah kekerasan seksual. 

Saat ini, banyak kasus kekerasan yang terjadi terhadap anak di Indonesia, salah satu diantaranya adalah kekerasan seksual. Hal ini tentu saja mengancam masa depan Indonesia. Fenomena kekerasan seksual terhadap anak semakin sering terjadi hampir di berbagai negara dan terus menerus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kasus terakhir kali yang sangat tidak bermoral adalah kejadian pemerkosaan yang dialami oleh gadis yang berusia 18 (delapan belas) tahun di Lampung. Pemerkosaan dilakukan oleh  ayah kandung, kakak, bahkan adik korban. Hal ini menunjukkan betapa daruratnya kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2011 saja telah terjadi 2.275 kasus kekerasan terhadap anak, 887 kasus diantaranya merupakan kekerasan seksual anak. Pada tahun 2012 kekerasan terhadap anak telah terjadi 3.871 kasus, 1.028 kasus diantaranya merupakan kekerasan seksual terhadap anak. Tahun 2013, dari 2.637 kekerasan terhadap anak, 48 persennya atau sekitar 1.266 merupakan kekerasan seksual  pada anak. (http://bakohumas.kominfo.go.id,).

Secara umum pengertian kekerasan seksual terhadap anak adalah keterlibatan seorang anak dalam berbagai bentuk aktivitas seksual yang terjadi sebelum anak mencapai batasan umur tertentu, yang ditetapkan oleh hukum negara yang bersangkutan dimana orang dewasa atau anak lain yang usianya lebih tua atau orang yang dianggap memiliki pengetahuan lebih dari anak memanfaatkannya untuk kesenangan seksual atau aktivitas seksual (CASAT  Programme, Child Development Institute; Boy Scouts of  America; Komnas PA). Kekerasan seksual terhadap anak adalah apabila seseorang menggunakan anak-anak untuk memenuhi kebutuhan seksual. Tidak terbatas pada hubungan seks saja, melainkan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada aktivitas seksual terhadap anak-anak, seperti menyentuh tubuh anak secara seksual baik anak tersebut menggunakan pakaian atau tidak, segala bentuk penetrasi seks seperti penetrasi ke mulut anak baik menggunakan benda maupun anggota tubuh, membuat atau memaksa anak terlibat dalam aktivitas seksual, secara sengaja melakukan aktivitas seksual di hadapan anak, tidak melindungi dan mencegah anak menyaksikan aktivitas seksual yang dilakukan orang lain, serta memperlihatkan gambar, foto, atau film kepada anak yang menampilkan aktivitas seksual (www.parenting.co.id,).

Pelecehan seksual terhadap anak di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah adanya anak yang berpotensi menjadi korban. Anak yang berpotensi menjadi korban adalah anak yang cenderung penakut, hal ini dikarenakan anak nantinya tidak akan berani untuk menceritakan kekerasan seksual yang dialami kepada orang tua. Bahkan, jika orang tua sudah mengetahui apa yang terjadi kepada anaknya, terkadang orang tua juga merasa malu untuk melaporkan kejadian tersebut  kepada aparat, dikarenakan hal itu dianggap aib yang bisa mencemarkan nama baik keluarga. Selain itu, anak yang berpotensi adalah anak yang berpakaian minim, dikarenakan akan lebih menarik perhatian para pelaku yang menderita gangguan psikis (pedofil) ataupun pelaku yang mengalami ketidakpuasan terhadap gairah seksual yang tidak terkendali untuk berbuat kejahatan. 

Adanya anak dan orang dewasa yang berpotensi menjadi pelaku juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan seksual. Anak-anak yang berpotensi menjadi pelaku biasanya merupakan korban kekerasan, baik korban kekerasan dalam rumah tangga maupun dalam lingkungan sekitar. Selain itu, anak-anak menjadi pelaku kekerasan seksual dikarenakan mengalami pergaulan bebas dan mengkonsumsi hal-hal yang berbau pornografi, seperti menonton film porno  dan meniru adegan-adegan di televisi. Hal ini semakin ditunjang dengan mudahnya anak-anak di Indonesia zaman sekarang dalam mengakses teknologi internet  dan bebas menonton hal-hal yang sepatutnya tidak boleh ditonton. Sedangkan, orang dewasa yang berpotensi menjadi pelaku adalah mereka yang kecanduan pornografi, miras, dan narkotika. Ketidakpuasan terhadap gairah seksual yang tidak terkendali menyebabkan pelaku melampiaskannya kepada anak-anak. Anak-anak menjadi korban disebabkan karena pelaku menderita kelainan psikis (pedofil) ataupun karena pelaku menganggap bahwa anak-anak menjadi sasaran empuk. Anak-anak menjadi sasaran empuk karena mereka mudah diiming-imingi dengan sesuatu hal yang bisa membuat mereka bahagia, seperti contohnya pelaku memberikan coklat,uang, ataupun boneka kepada korban.

Adanya peluang kekerasan juga menjadi penyebab terjadinya pelecehan seksual terhadap anak. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pengawasan dan perlindungan orang tua kepada anak. Biasanya anak yang mengalami kasus seperti ini adalah anak yang hanya tinggal dengan orang tua tunggal, atau anak  yang mengalami broken home. Selain itu, anak  juga seharusnya tidak dibiarkan sendiri dalam ruangan terbuka. Orang tua juga harus mengawasi anak mereka meskipun anak  sedang bermain dengan orang dewasa. Hal ini akan mengurangi kesempatan para pelaku untuk melakukan kejahatan.

Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah kekerasan seksual pada anak yang merupakan penerus bangsa ini adalah dengan cara memberikan pendidikan seksual secara bertahap sesuai dengan perkembangan anak. Pendidikan seksual kepada anak sangat diperlukan sehingga anak dapat mengetahui bagian-bagian sensitif dari tubuhnya. Selain itu anak juga harus diberikan pemahaman tentang sentuhan-sentuhan yang tidak boleh anak terima. Untuk anak yang akan mendekati masa remaja, diskusikan tentang pendidikan seksual secara terbuka, jelaskan tentang pemerkosaan, penyakit menular seksual, serta kehamilan diluar nikah. Jelaskan juga etika-etika dengan lawan jenis  dan batasan-batasan dalam bergaul. Dalam menjelaskan pendidikan seksual kepada anak harus dengan pengertian, biarkan anak bertanya untuk mengatasi rasa penasaran  dan berikan jawaban yang jelas sesuai dengan usianya. Hal ini nantinya akan mampu memberikan pengetahuan dasar tentang pendidikan seksual kepada anak, sehingga kekerasan seksual pada anak dapat dicegah.

Membangun komunikasi dengan anak juga menjadi salah satu solusi untuk mencegah kekerasan seksual pada anak. Komunikasi yang baik dengan anak juga sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Keterbukaan dalam berkomunikasi juga akan mengakibatkan orang tua dapat mengetahui segala sesuatu yang dirasakan oleh si anak, selain itu orang tua juga bisa mendeteksi apa saja yang telah dilakukan oleh  anak dalam kesehariannya. Membangun kenyamanan dan saling memberi pengertian dalam komunikasi juga sangat diperlukan, agar anak bisa leluasa dalam bercerita kepada orang tuanya tanpa adanya rasa takut. Jika komunikasi antara orang tua dengan anak tidak terjalin, maka orang tua tidak akan mengetahui apa saja yang telah terjadi pada anak-anak mereka. Oleh karena itu, orang tua harus berusaha membangun komunikasi dengan anak disela-sela kesibukan dan menyediakan waktu untuk anak-anak mereka. 

Selain itu, hal yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang peduli terhadap masa depan anak adalah dengan cara membentuk suatu komunitas yang akan memberikan penyuluhan kepada anak. Komunitas ini nantinya akan tersebar ke berbagai daerah-daerah yang rawan terjadi kekerasan seksual. Penyuluhan dapat berupa pengajaran kepada anak mengenai apa yang harus dilakukan agar terhindar dari kekerasan seksual. Penyuluhan juga dapat berupa pengajaran mengenai nilai-nilai keagamaan dan pemberian motivasi agar anak bisa menceritakan kejadian-kejadian yang tidak sepatutnya mereka alami. Hal ini diharapkan nantinya akan mampu menjaga anak-anak Indonesia dari kekerasan seksual yang semakin merajalela. 

Jadi, anak adalah aset terbesar yang dimiliki oleh Indonesia sebagai penerus bangsa. Anak harus dilindungi dari kekerasan seksual yang semakin marak terjadi di negeri ini. Kekerasan seksual ini dapat disebabkan oleh  adanya anak yang berpotensi menjadi korban. Selain itu, adanya anak dan orang dewasa yang berpotensi menjadi pelaku juga menjadi salah satu penyebab kekerasan seksual. Adanya kesempatan untuk melakukan kejahatan juga menjadi penyebab utama kekerasan ini terjadi. Untuk mencegah kekerasan seksual kepada anak dapat dilakukan banyak hal, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan seksual secara bertahap kepada anak sesuai dengan perkembangannya. Selain itu, membangun komunikasi yang baik dengan anak juga menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan sehingga tumbuh kembang anak dapat diawasi. Membangun komunitas yang akan memberikan penyuluhan kepada anak juga menjadi hal yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan masa depan Indonesia. Dengan menjaga anak-anak Indonesia hal ini berarti menjaga masa depan Indonesia.



Mahasiswa Update Media Sharing and Information

0 Response to "Contoh Esai : Penyebab dan Solusi Kekerasan Seksual pada Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel